Rabu, 19 Agustus 2015

Istilah Wanci (Waktu) dina Basa Sunda

poe ieu = ayeuna nu keur dilakonan isukan = sapoe nu bakal datang pageto amat = sabada pageto kamari = poe nu geus liwat sapoe mangkukna = poe nu geus kaliwat dua poe ayeuna = waktu nu keur kalakon bieu = waktu nu cikeneh kalakon tadi = waktu geus rada lila kalakon engke = waktu nu bakal kalakon kiwari = jaman nu keur dilakonan ayeuna bareto = jaman nu geus lila kaliwat baheula = jaman nu geus kaliwat, beh ditueun bareto bihari = jaman nu geus...

Selasa, 18 Agustus 2015

Mengenal Iket Sunda Buhun (kuno)

Iket adalah penutup kepala dari kain sebagai pakaian khas tradisional khususnya Jawa dan Bali. Istilah lain dari iket adalah totopong (Sunda, Jawa Barat) dan udeng (Bali). Umunya iket dipakai oleh kaum pria sebagai kelengkapan sehari-hari untuk menangkal roh-roh jahat, sebagai tanda kedewasaan pemakainya, dan sebagai atribut kelas dan kedudukan seseorang di masyarakat. Itu dulu, kini iket dikenal sebagai pakaian tradisonal budaya bangsa yang harus...

Makna dan Sejarah Iket Sunda

Iket atau totopong (Sunda) atau udeng (Bali) adalah penutup kepala dari kain merupakan bagian dari kelengkapan sehari-hari pria di pulau Jawa dan Bali, sejak masa silam sampai sekitar awal tahun 1900-an dan mulai populer kembali pada tahun 2013. Penggunaan iket bagi pria akil balik pada masa lalu menjadi keharusan karena dipercaya melindungi mereka dari roh-roh jahat, selain untuk fungsi-fungsi praktis seperti wadah /pembungkus, selimut, bantalan...

Struktur Bagian Dan Motif Iket Sunda

STRUKTUR BAGIANBentuk lembar kain untuk iket Sunda adalah berbentuk segi empat sama sisi/bujur sangkar. Warna kain ada yang polos biasanya warna putih atau hitam. Beberapa kampung adat kain iketnya sudah memakai motif tertentu, kemungkinan dimulai ketika jaman mulai pembuatan batik di nusantara, dan sampai sekarang kain iket bermotif batik ini masih dipakai sebagai ciri khas iket kampung adat. Motif yang terdapat di kain iket mempunyai bagian...

Iket Sunda: Makutawangsa

Digambarkan tahapan iket Makutawangsa, pada tahap pertama disebut Opat Kalima Pancer atau dapat juga diartikan diri menyatu dengan unsur-unsur utama alam yaitu: Angin, Cai (Air), Taneuh (Tanah) dan Seuneu (Api). Kemudian segi empat tadi dilipat menjadi bentuk segitiga yang merupakan refleksi Diri, Bumi dan Negeri. Refleksi ini dikenal dengan sebutan Tritangtu dalam falsafah sunda. Kemudian lakukan lipatan sebanyak lima kali, disebut sebagai Pancaniti. Pola...

Filosofi Iket Sunda

“Saceundeung Kaen” yang terdapat dalam naskah kuno Bujangga Manik, isi naskah baris 36). Kalimat yang tertulis di atas merupakan sebuah penggalan yang terdapat dalam naskah kuno Bujangga Manik yang menceritakan perjalanan Prabu Jaya Pakuan, seorang Raja Pakuan Pajajaran yang memilih hidupnya sebagai Resi. Naskah diperkirakan ditulis sekitar abad ke-14. Isi naskah terdiri atas 29 lembar daun Nipah yang masing-masing berisi 56 baris kalimat,...